Pengertian Manusia dan Cinta
Menurut Paula J.C, manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi,
mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta
turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinan
Menurut W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada)
atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan
kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan manaruh belas kasihan.
Hubungan Manusia dan Cinta
Manusia dan cinta rupanya sudah tak dapat dipisahkan lagi, karena
manusia tanpa cinta kasih layaknya bumi tanpa air, hidup gersang tak ada
kehidupan. Cinta merupakan salah satu dari ciri manusia yang
sebenarnya, Rasulullah pun mengajarkan tentang cinta kasih, sebab
peranan cinta kasih sangat penting dalam kehidupan manusia guna
keberlangsungan manusia yang aman, damai, penuh barokah. Kalau manusia
tanpa cinta maka hidup takan tentram, penuh dengan kekerasan dan
ingin menghak segala yang ada di dalam dunia.
Cinta kasih adalah anugrah daru Tuhan yang perlu kita sukuri, karena
dengan adanya cinta kasih, terciptalah keamanan, kesejahtraan, dan
ketenangan dalam hidup. Dapat kita bayangkan kalau manusia tidak punya
rasa cinta kasih terhadap apa yang ada disekitarnya, maka dengan pasti
ketidak seimbangan dalm kehidupanpun akan terjadi.
Cinta Menurut Ajaran Agama
- Cinta Diri
Mencintai segala sesuatu yang baik pada dirinya, dan sebaliknya dia
membenci sesuatu yang dapat menghalangi dirinya. Al-Qur’an telah
mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang
membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW,
bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan.
- Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar dapat hidup dengan penuh kesabaran dan keharmonisan dengan sesama
manusia, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri
dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan
cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan
memberi bantuan kepada orang lain.
- Cinta Seksual
- Cinta Kepada Allah
Didalam ajaran agama islam, Cinta yang paling hakiki adalah cinta antara
manusia dengan tuhannya yaitu Allah. Cinta menjadi perasaan hati yang
melengkapi ketundukan kita kepada Allah. Cinta kepada Allah adalah cinta
makhluk atau hamba kepada Khalik (Penciptanya), dengan jalan mengakui
tanpa ragu akan kebesaran-Nya, dan mematuhi secara konsekwen segala
titah-Nya. Apa yang diperintahkan-Nya dilaksanakan, dan apa-apa yang
dilarang-Nya dihindari. Cinta terhadap Allah ini tidak bisa terlepas
dari yang disebut sebagai akhlak, keimanan, dan tauhid.
Manusia dan Cinta tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tuhan menciptakan manusia dengan rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Jadi cinta dalam diri manusia bukan hanya cinta dengan lawan jenis atau cinta secara seksual tetapi juga cinta kepada sesama manusia, cinta kepada alam, hewan dan makhluk Tuhan lainnya. Cinta kepada harta, jabatan dan kekuasaan adalah cinta yang bersifat sementara yaitu ilusi duniawi. Maka dari pada itu kita sebagai umat islam tidak boleh terjerumus pada cinta duniawi yaitu dengan cara Cinta kepada Allah sebagai Tuhan satu-satunya di Dunia dengan cara tunduk kepadaNya, melaksanakan apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangNya.
Sumber :
http://pimansaputra.blogspot.co.id/2015/04/manusia-dan-cinta-kasih.html
https://safrilblog.wordpress.com/2015/05/14/manusia-dan-cinta-kasih-softskill/
http://budipurnomoagung.blogspot.co.id/2015/04/manusia-dan-cinta-kasih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar