Domain : Tipe Acquisition & Implementation.
Shelvi Modissa (shelvimodissa@gmail.com) Rachmansyah, M.Kom (rachmansyah@mdp.ac.id) Jurusan Sistem Informasi STMIK GI MDP
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang
pentingnya Tata Kelola Teknologi Informasi, karena peningkatan peran Teknologi
Informasi nantinya harus berbanding lurus dengan investasi yang dikeluarkan.
Investasi Teknologi informasi biasanya mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
Untuk itulah diperlukan adanya tata kelola tata kelola Teknologi Informasi yang
baik pada suatu perusahaan, agar investasi yang dikeluarkan tidaklah sia-sia
dan memberikan manfaat yang diinginkan oleh perusahaan. COBIT framework menyediakan ukuran, indikator,
proses dan kumpulan praktik terbaik untuk membantu perusahaan optimal dari
pengelolaan Teknologi Informasi yang pantas bagi suatu organisasi. Dengan
demikian maka dilakukan penelitian di The Arista Hotel Palembang menggunakan
COBIT 4.1
Kata
kunci : COBIT, COBIT 4.1, Tata Kelola
Teknologi Informasi, The Arista Hotel Palembang
Abstract
This research aims to discusses the important of Information Technology
Governance, due to increasing role Information Technology will be directly proportional
to the investment incured by company. The investment for Information Technology
usually spend large sums of money. For that reason it is necessary that the
company should have a good IT Governance for make sure that the investment will
be giving an advantage to company. COBIT Framework provide a measure,
indicators, processes and collection of best practices to help companies
optimize the management of Information Technology. Therefore we doing the
research at The Arista Hotel Palembang by using COBIT 4.1
Keywords: COBIT, COBIT 4.1, IT
Governance, The Arista Hotel Palembang
1. PENDAHULUAN
Kemajuan solusi yang nantinya
akan didapatkan dari teknologi informasi dan juga pemanfaatannya terus
meningkat dari waktu ke waktu, kecepatan dan keakuratan informasi akan menjadi
tuntutan dalam menjalankan roda perekonomian baik oleh pelaku bisnisnya sendiri
maupun oleh masyarakat dan juga pemerintah. Penerapan teknologi informasi pada
proses bisnis perusahaan dipandang sebagai salah satu solusi yang nantinya akan
dapat meningkatkan tingkat persaingan perusahaan.
Penggunaan teknolgi informasi
pada suatu perusahaan tentu nya juga akan membawa banyak keuntungan bagi
perusahaan itu sendiri. Peningkatan peran teknologi informasi nantinya harus
berbanding lurus dengan investasi yang dikeluarkan yang biasanya mengeluarkan
uang dalam jumlah besar. Hal ini akan membutuhkan perencanaan yang matang dalam
pelaksanaan investasi teknologi informasi nantinya. Untuk itulah diperlukan
adanya tata kelola teknologi informasi yang baik pada suatu prusahaan dimulai
dari perencanaan sampai dengan implementasi agar perusahaan tersebut dapat
berjalan secara optimal.
Tata kelola teknologi informasi
mempunyai banyak sekali tools, salah
satunya adalah COBIT. COBIT framework
menyediakan ukuran, indikator, proses dan kumpulan praktik terbaik untuk
membantu perusahaan optimal dari pengelolaan teknologi informasi dan
mengembangkan pengendalian terhadap manajemen teknologi informasi yang pantas
untuk suatu organisasi. Dengan demikian perusahaan
akan merasa bahwa investasi teknologi
informasi mereka membawa keuntungan maksimal
bagi proses bisnis mereka.
The Arista Hotel Palembang
merupakan salah satu hotel bintang 5 di Palembang. Hotel Arista menerapkan
teknologi informasi sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan bisnis dari
perusahaan tersebut. Agar investasi untuk teknologi informasi yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan sebanding dengan tujuan yang akan dicapai
perusahaan, sudah tentu perusahaan harus menerapkan Tata kelola teknologi
informasi yang baik. Dari uraian informasi dan masalah yang terjadi diatas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dapat saya tuangkan dalam
bentuk jurnal dengan judul
“PENERAPAN
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK 4.1 (STUDI
KASUS PADA THE ARISTA HOTEL PALEMBANG)”
2. LANDASAN
TEORI
2.1Tata Kelola TI
Menurut IT Governance Institute (ITGI) Tata kelola TI merupakan tanggung
jawab dari pimpinan puncak Dan eksekutif manajemen dari suatu perusahaan.
Dijelaskan pula bahwa Tata kelola TI merupakan bagian dari pengelolaan
perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari kepemimpinan dan struktur
organisasi dari proses yang ada adalah untuk memastikan kelanjutan TI
organisasi dan pengembangan strategi dan tujuan organisasi.
2.2Kerangka
kerja Tata Kelola TI
Kerangka kerja tersebut memiliki
peran dan fungsi masing – masing dalam Tata Kelola TI. Peran dan fungsi utama
dalam Tata Kelola TI mencakup dua hal utama, yaitu : pengaturan (govern) dan pengelolaan (manage). Pengaturan (govern) mencakup hal – hal apa yang
mendasari tata kelola tersebut yang ditentukan melalui pendefinisian strategi
dan kontrol. Contoh kerangka kerja yang masuk dalam cakupan ini adalah COBIT.
Adapun bagaimana tata kelola tersebut dilaksanankan merupakan cakupan dari
pengelolaan (manage) yang ditentukan
melalui rencana taktis dan eksekusi. Lebih jauh lagi, strategi dan kontrol yang
masuk dalam cakupan pengaturan dipenuhi dengan penentuan kebijakan dan standar
TI. Kebijakan tersebut merupakan pernyataan level tertinggi dan dapat digunakan
sebagai acuan umum jika standar tidak tersedia. Standar sendiri ditentukan
mengacu pada kebijakan dan menyediakan kriteria yang dapat digunakan untuk
mengukur keakurasian dan efektivitas prosedur (mekanisme dilakukan sesuai
dengan aturan yang ditetapkan).
2.3Tata Kelola Teknologi Informasi dan Tata Kelola
Perusahaan
Berdasarkan definisi tata kelola
TI dari IT Governance Institute (ITGI) d Berdasarkan definisi tata kelola
teknologi informasi dari IT Governance
Institute (ITGI) dikemukakan bahwa tata kelola teknologi informasi adalah
tanggung jawab dari dewan direksi dan manajemen eksekutif, oleh karenanya tata
kelola teknologi informasi harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan merupakan suatu sistem yang
mengarahkan dan mengendalikan entitas-entitas pada suatu perusahaan.
Ketergantungan bisnis akan suatu teknologi informasi telah membuatnya tidak
dapat menyelesaikan isu tata kelola perusahaan tanpa adanya pertimbangan
terhadap teknologi informasi. Sebagai gantinya teknologi informasi dapat
mempengaruhi peluang strategi dan menghasilkan kritik atas perencanaan
strategis yang telah dibuat. Dalam hal tersebut tata kelola teknologi informasi
memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan maksimal atas informasi, dan
juga merupakan penggerak tata kelola perusahaan. Hubungan antara tata
kelola teknologi informasi dengan tata kelola perusahaan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 1
Hubungan Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan
2.4COBIT
Framework
Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah
suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. COBIT dirancang
sebagai alat penguasaan IT yang membantu dalam pemahaman dan me-manage resiko, manfaat serta evaluasi
yang berhubungan dengan IT. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT
Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. Fokus proses COBIT
digambarkan oleh model proses yang membagi teknologi informasi menjadi 4 bagian
dan 32 proses yang merangkum 210 detailed
control objective sesuai dengan
bidang tanggung jawab
2.5Kerangka Kerja COBIT
Untuk dapat memahami kerangka
kerja COBIT, perlu diketahui bahwa COBIT mempunyai karateristik utama. Adapun
karateristik utama dari kerangka kerja COBIT adalah fokus pada bisnis,
orientasi pada proses, berbagi kontrol dan dikendalikan oleh pengukuran.
Kerangka kerja COBIT secara keseluruhan dapat dilihat dalam gambar berikut :
Gambar 2
Kerangka Kerja COBIT
COBIT memiliki maturity level (Tingkat Kematangan). Model kematangan untuk pengelolan dan
pengendalian pada proses pada teknologi informasi didasarkan pada metode
evaluasi organisasi sehingga dapat megevaluasi sendiri dari level tidak ada (0)
hingga optimis (5). Model kematangan dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan
persoalan yang ada dan bagaimana menentukan prioritas peningkatan. Model
kematangan dirancang sebagai profil proses teknologi informasi, sehingga
organisasi akan dapat mengenali sebagai deskripsi kemungkinan keadaan sekarang
dan mendatang
Gambar 3
: Maturity Level
Penggunaan model kematangan yang dikembangkan untuk setiap 34 proses
teknologi informasi memungkinkan manajemen dapat mengidentifikasi :
a. Kondisi
perusahaan sekarang
b. Kondisi
perusahaan dari industri untuk perbandingan
c. Kondisi
perusahaan yang diinginkan perusahaan
d. Pertumbuhan
yang diinginkan antara as-is dan to-be.
3.
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan
suatu metode yang digunakan untuk menentukan langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam sebuah penelitian. Di dalam metodologi penelitian yang harus
mencerminkan keterkaitan langkah-langkah sehingga kegiatan menjadi lebih mudah,
terarah, dan sistematis. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode studi kasus di Diskominfo Kota Palembang.
3.1.1 Pendekatan Kualitatif
Metode penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang Hal apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah (Moloeng, 2004).
3.1.2 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan
mengumpulkan beberapa teori, Metode ataupun model pada bidang manajemen sistem
informasi atau TI pada umumnya, dan juga TI pada khususnya. Teori, metode
maupun model tersebut merupakan metode yang banyak digunakan dan menjadi acuan
dalam kegiatan akademis, industri maupun praktisi TI pada umumnya
3.1.3 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data
yang didapat dari hasil wawancara dan kuisioner, sedangkan data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari beberapa laporan yang telah dipublikasikan
oleh perusahaan.
3.2 Tahapan Penelitian
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka kemudian data tersebut
dianalisa dengan tahapan sebagai berikut
1. Identifikasi
IT Goals
2. Identifikasi
Business Goals
3. Identifikasi
IT Process
4. Identifikasi
Control Objectives
5.
Maturity
Level
4.
GAMBARAN
LOKASI PENELITIAN
Pada Tahun 2012 PT. Taman Mandiri
mengakhiri kerjasama dengan PT. MGM (Metropolitan
Golden Management) dan melakukan pergantian nama yakni The Arista Hotel
Palembang pada tanggal 2 Februari 2013. Proses rebranding ini merupakan komitmen manajemen untuk lebih memahami
dan mengerti kebutuhan pelanggan serta memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan.
The Arista Hotel Palembang
terdiri dari 141 kamar yang dilengkapi dengan lantai parket, serta fasilitas
penunjang lain nya yakni : Restaurant dan Bar (Golden Dragon Chinese
Restaurant, 1000 Rasa Coffee Shop, Onyx Lounge, Brava Parlour, Executive
Lounge), Business Centre.
5.
PEMBAHASAN
5.1
Identifikasi Business Goals
Pada tahap ini akan di
identifikasi business goals yang
berlaku di COBIT 4.1 dan diselaraskan dengan tujuan bisnis dari perusahaan.
Berikut adalah tujuan bisnis dari The Arista Hotel Palembang.
Tabel 1 Hasil Pemetan Tujuan bisnis The Arista
Hotel dengan
Tujuan Bisnis COBIT
No
|
Business
goals COBIT
|
Tujuan dan sasaran bisnis The Arista
|
Prespektif
|
|||||||||
Hotel
Palembang
|
business goals
|
|||||||||||
COBIT
|
||||||||||||
1.
|
Improve
|
and
|
maintain
|
Menjadikan
|
The
|
Arista
|
Hotel
|
Internal
|
||||
business
|
process
|
Palembang
|
sebagai
|
hotel
|
yang
|
Perspektive
|
||||||
functionality.
|
berkualitas
baik dari segi pelayanan,
|
|||||||||||
produk.
|
||||||||||||
2.
|
Improve
|
and
|
maintain
|
Menjadikan
|
The
|
Arista
|
Hotel
|
Internal
|
||||
business
|
process
|
Palembang
sebagai pilihan utama di
|
Perspektive
|
|||||||||
functionality.
|
Palembang.
|
|||||||||||
3.
|
Improve
|
customer
|
Menciptakan
|
pelanggan
yang
|
loyal
|
Customer
|
||||||
orientation and service.
|
dan menjaga
hubungan yang baik
|
Perspektive
|
||||||||||
dengan
|
tamu
|
maupun
|
rekan
|
|||||||||
corporate dan travel agent.
|
||||||||||||
4.
|
Offer
|
competitive
|
Memberikan pelayanan dan kualitas
|
Customer
|
||||||||
products and service.
|
terbaik
terhadap tamu. Baik dari segi
|
Perspektive
|
||||||||||
kebersihan
kamar,
|
kualitas makanan
|
|||||||||||
yang
terjarmin bersih dan
enak,
|
||||||||||||
amenities
bar,
keamanan serta
|
||||||||||||
kenyamanan.
|
||||||||||||
5.
|
Improve
|
and
|
maintain
|
Menjaga agar Sumber Daya Manusia
|
Internal
|
|||||||
operational
|
and
|
staff
|
nya tetap
|
professional dengan
|
Perspective,
|
|||||||
productivity,
|
Manage
|
diadakan nya
training dan
juga
|
Learning
|
and
|
||||||||
products
|
and
business
|
menghasilkan
|
produk
|
(Kamar
|
yang
|
|||||||
inovation,
|
Acquire
|
and
|
bersih,
|
makanan
|
yang
|
enak,
|
Growth
|
|||||
maintain
|
skilled
|
and
|
pelayanan
yang baik).
|
Perspective
|
||||||||
motivated people.
|
||||||||||||
5.2 Identifikasi IT Goals
Pada tahap ini akan di identifikasi business
goals yang berlaku di COBIT 4.1 dan diselaraskan dengan tujuan bisnis dari
perusahaan.
Tabel 2 IT
Goals yang Teridentifikasi pada The Arista Hotel Palembang.
3
|
Ensure satisfication of end users with service
offerings and service levels.
|
5
|
Create IT agility
|
6
|
Define how business functional
and control requirements are translated in effective
|
and efficient automated solutions.
|
|
7
|
Acquire and maintain integrated and standarised
application system.
|
8
|
Acquire and maintain an integrated and
standarised IT infrastructure.
|
9
|
Acquire and maintain IT skills that respond to
the IT strategy.
|
11
|
Ensure seamless integration of applications into
business processes.
|
13
|
Ensure proper use and performance of the
applications and technology solutions.
|
23
|
Make sure that IT services are available as
required.
|
24
|
Improve IT’s cost-efficiency and its contribution
to business profitablity.
|
25
|
Deliver projects on time and on budget, meeting
quality standards.
|
28
|
Ensure that IT demonstrates
cost –efficient service quality, continuous improvement
|
and readiness for future change.
|
|
5.3Identifikasi IT
Process
Tahapan selanjutnya adalah
penetapan IT process yang sesuai
dengan IT goals dan nantinya akan
disesuaikan dengan studi kasus . adapun IT
process yang sesuai dengan IT goals
yang berlaku untuk studi kasus ini adalah:
Tabel 3 Proses – proses TI yang Teridentifikasi
pada The Arista Hotel
IT Process
|
IT Domain
|
PO2,PO3,PO4,PO5,PO6,PO7,PO8,PO10.
|
Plan and Organise
|
AI1,AI2,AI3,AI4,AI5,AI6,AI7.
|
Acquire and Implementation
|
DS1,DS2,DS3,DS4,DS6,DS7,DS8,DS10,
|
Deliver and Support
|
DS13.
|
|
ME1,
ME4.
|
Monitor and Evaluation
|
5.4 Identifikasi Control Objectives
Dari setiap COBIT IT process terdapat detailed control objective yang merupakan alat kontrol dari IT
Process itu sendiri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Terdapat 159 detailed control objective yang terdapat
pada The Arista Hotel Palembang.
5.5
Maturity Level
Berdasarkan analisa dan tanya
jawab terhadap kebijakan, prosedur, dan proses yang berkaitan dengan penerapan
tata kelola TI pada The Arista Hotel Palembang maka didapatlah ukuran tingkat
kematangan dari penerapan tata kelola TI tersebut yang berdasarkan framework COBIT 4.1
6
PENUTUP 6.1 Kesimpulan
1.
Berdasarkan hasil analisis, dapat
dilihat bahwa tingkat kematangan secara keseluruhan proses TI pada The Arista Hotel
Palembang berada pada skala rata – rata 2,74, ini merupakan nilai yang cukup
baik bagi sebuah perusahaan dimana sudah ada prosedur namun belum sepenuhnya
baku atau dilaksanakan.
Tabel 4
Tingkat kematangan dalam
pengelolaan TI The Arista Hotel
Domain
|
Tingkat
|
kematangan
|
|
PO (Plan and Organise)
|
2,56
|
AI (Acquire and Implementation)
|
2,67
|
DS (Deliver and Support)
|
2,84
|
ME (Monitor and Evaluate)
|
2,91
|
Rata – rata
|
2,74
|
2.
Pada The Arista Hotel Palembang
terdapat 9 proses TI pada level
Repeatable but intuitive, dan 18
proses pada level Defined.
3.
Berdasarkan hasil mapping antara business goals The Arista Hotel Palembang dan COBIT Framework 4.1,
terdapat 27 IT process dan 159 detailed control objectives yang harus diperhatikan.
4. The
Arista Hotel Palembang belum mempunyai IT
Plan dan standar Tata kelola TI yang baku.
6.2 Saran
1.
Membuat dan mendokumentasikan
kebijakan dan prosedur tentang seluruh proses dan tata kelola TI secara formal
sebagai pedoman standar bagi seluruh pengguna dengan tetap memperhatikan manajemen
risiko dan good corporate governance.
2. Menentukan
QA agar mutu dan integritas produk TI dapat lebih terjamin.
3. Perusahaan
sebaiknya menggunakan pedoman tata kelola TI yang baik untuk dijadikan acuan
tetap dan untuk melaksanakan pengukuran kinerja TI.
4. Mempersiapkan
SDM yang memadai, melakukan transfer pengetahuan dari ahli kepada staff untuk meningkatkan pengetahuan dan
skill.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Akmal,
2010, EDP Audit, Jakarta
[2]
ITGI. (2007). Framework Control Objectives Management
Guidelines Maturity Models
[3] Jogiyanto,
Hartono 2005, Analisis dan Design,
Andi Offset, Yogyakarta
[4]
Junita, Evy. (2012). Audit Tata Kelola Teknologi Informasi dan
Komunikasi Melalui Pendekatan
Maturity Assesment Tools COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik Persero,
TBK.
[5]
Kesumawardhani, D. R. (2012, 01).
Evaluasi It Governance Berdasarkan COBIT
4.1 (STUDI KASUS DI PT TIMAH (PERSERO)
Tbk), Tesis, UI, Depok
[6]
Nugraha, Riza. (2012). Pengukuran Tingkat Kematangan Teknologi
Informasi Dengan Menggunakan Kerangka
Kerja COBIT 4.1 Studi Kasus Pada PT.XYZ, Tesis, UI, Depok.
[7]
Purnomo , L. H., & Tjahyanto
, A. (2007). Perancangan Model Tata
Kelola Ketersediaan Layanan Ti
Menggunakan Framework Cobit Pada BPK-RI.
[8]
Ramadhanty, Dwiani, Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi
dengan Menggunakan COBIT Framework
4.1 (Studi Kasus Pada PT. Indonesia Power), Tesis, UI, Depok
[9] Sarno,
Riyanarto 2009, Audit Sistem dan
Teknologi Informasi , ITS, Surabaya
[10] Sembiring, S.
W. (2013). Evaluasi Penerapan
Teknologi Informasi
Menggunakan Model COBIT Framework 4.1 (Studi Kasus : PT.
Prudential Indonesia), Tesis,
MTI, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta