Jumat, 13 Oktober 2017

Audit Teknologi Sistem Informasi (Softskill)

Nama   : Bagus Satrio Utomo
Kelas   : 4KA31
NPM    : 12114004

Pengertian
               Audit teknologi Sistem informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur  teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.

Metode Audit Teknologi Informasi
                 
Definisi umum dari audit adalah melakukan evaluasi terhadap orang, organisasi, sistem, proses, perusahaan, proyek atau produk. Istilah ini paling sering merujuk pada audit di bidang akuntansi, tapi konsep serupa juga ada pada manajemen proyek, manajemen mutu, dan untuk konservasi energi.

Karakteristik dalam kegiatan auditing antara lain:
·         Objektif: independen yaitu tidak tergantung pada jenis atau aktivitas organisasi yang diaudit
·         Sistematis: terdiri dari tahap demi tahap proses pemeriksaan
·         Bukti yang memadai: mengumpulkan, mereview, dan mendokumentasikan kejadian-kejadian
·         Kriteria: untuk menghubungkan pemeriksaan dan evaluasi bukti–bukti

Jenis Jenis Audit Teknologi Informasi
      1.            Sistem dan aplikasi.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.

      2.            Fasilitas pemrosesan informasi.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.

      3.            Pengembangan sistem.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.

      4.            Arsitektur perusahaan dan manajemen TI.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.

      5.            Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet.
Suatu audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.


Kegunaan Audit Teknologi Informasi

Tujuan audit TI untuk mengevaluasi pengendalian internal pada sistem desain dan efektifitas. Hal ini tidak terbatas pada efisiensi dan protokol keamanan, proses pembangunan, dan pemerintahan atau pengawasan TI. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kemampuan organisasi untuk melindungi aset informasi dan baik mengeluarkan informasi kepada pihak yang berwenang. Agenda audit TI dapat diringkas oleh pertanyaan-pertanyaan berikut:

·         Apakah sistem komputer organisasi akan tersedia untuk bisnis setiap saat ketika diperlukan? (Ketersediaan)
·         Apakah informasi dalam sistem hanya dapat diungkapkan kepada pengguna yang sah? (Kerahasiaan)
·         Apakah informasi yang disediakan oleh sistem selalu akurat, handal, dan tepat waktu? (Integritas)

Audit TI berfokus pada menentukan risiko yang relevan dengan aset informasi, dan dalam menilai kontrol untuk mengurangi atau mengurangi risiko ini. Dengan menerapkan kontrol, pengaruh risiko dapat diminimalkan, tetapi tidak dapat sepenuhnya menghilangkan semua risiko.
Banyak metode audit dalam teknologi informasi. Ini memungkinkan adanya perbedaan.
Beberapa metode tersebut berbeda karena antara lain disebabkan:

·         Otomatisasi, yaitu seluruh proses di dalam pemrosesan data elektronik mulai dari input hingga output cenderung secara otomatis, bentuk penggunaan dan jumlah kertas cenderung minimal, bahkan seringkali tidak ada (paperless office) sehingga untuk penelusuran dokumen (tracing) audit berkurang dibandingkan sistem manual yang banyak menggunakan dokumen dan kertas.
·         Keterkaitan aktivitas yang berhubungan dengan catatan-catatan yang kurang terjaga.
·         Dengan sistem on line mengakibatkan output seringkali tidak tercetak.
·         “Audit Arround Computer” yang mengabaikan sistem komputer tetapi yang dilihat atau yang diuji adalah Input dan Output.
·         ”Audit Through Computer” menggunakan bantuan komputer (atau software) untuk mengaudit.

Daftar Pustaka :

Ø  http://auditsi-imam.blogspot.co.id/2015/04/s.html
Ø  http://lenimaimiati.hol.es/sisteminformasi-akuntansi/audit-teknologi-informasi-audit-electronik-data-processing-edp/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar