Pemain 21 tahun itu dikabarkan mengalami retak tulang belakang akibat
terhantam lutut pemain Kolombia, Juan Zuniga, dalam pertandingan
perempatfinal Piala Dunia pekan kemarin. Neymar terlihat merintih
kesakitan di lapangan sembari memegangi bagian pinggang sebelah kirinya.
Dengan cedera yang dialaminya, Neymar dipastikan absen hingga gelaran Piala Dunia 2014 usai.
Seperti yang dilansir Sportwitness, isu konspirasi dibalik cederanya Neymar merebak setelah sejumlah situs pemecah kasus memiliki bukti yang diklaim sahih.
Mereka
meyakini Neymar tidak mengalami cedera separah yang dihembuskan media
Brasil. Bahkan, mereka menyebut Neymar saat ini dalam kondisi baik-baik
saja.
Anggapan mereka didasari sebuah tayangan video yang
memperlihatkan sosok yang diyakini Neymar sedang menutupi wajahnya
dengan handuk.
Kejanggalan muncul, dalam tayangan lambat terlihat
sosok tersebut sama sekali tidak memiliki tato di tangan kanannya,
padahal Neymar selama ini diketahui punya tato di tangan kanan.
Selain
itu, Dipecatnya seorang perawat yang merekam kedatangan Neymar di rumah
sakit semakin menguatkan adanya sebuah konspirasi dibalik cederanya
Neymar.
Tidak sampai disitu, publik di Brasil juga dikejutkan dengan sebuah rekaman video yang
memperlihatkan seseorang yang diyakini Neymar berjalan dengan sempurna
di halaman rumahnya. Sebuah hal yang berbaning 180 derajat denga
penderita retak tulang belakang.
Kejanggalan yang membayangi
cedera Neymar membuat publik Brasil terus bertanya fakta soal kebenaran
cedera pemain Barcelona itu. Hingga berita ini diturunkan, belum ada
konfirmasi resmi dari federasi sepak bola Brasil (CBF) mengenai rumor
konspirasi.
Sementara itu Legenda Argentina, Diego Maradona, mencurigai adanya permainan FIFA
di balik cederanya Neymar. Menurut Maradona, cedera Neymar berkaitan
dengan konspirasi FIFA untuk menghalangi Brasil menjadi juara di Piala
Dunia 2014.
Maradona menilai apa yang terjadi dengan Neymar di pertandingan
melawan Kolombia, Sabtu 5 Juli 2014 dini hari WIB, merupakan salah satu
skenario yang sudah dirancang FIFA.
Neymar berbenturan dengan salah satu pemain Kolombia, Juan Camilo
Zuniga di menit 86. Akibatnya, pria 22 tahun mengalami retak di tulang
belakangnya dan harus mengakhiri Piala Dunia lebih cepat.
Dijelaskan Maradona, sudah seharusnya wasit asal Spanyol, Carlos
Velasco Carballo, menghukum Zuniga usai melakukan aksi brutalnya kepada
Neymar. "Namun, yang terjadi sebaliknya (Zuniga tidak dihukum). Mereka
(FIFA) sudah memilih orang yang tepat untuk menjalankan misinya," sindir
Maradona di sebuah acara televisi, De Zurda.
"Kepemimpinan Carballo adalah yang terburuk dalam 10 tahun terakhir," sambung dia.
Beberapa waktu lalu, sempat tersiar kabar ada sebuah rencana yang digagas FIFA untuk memutus langkah Brasil
di Piala Dunia 2014. Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, sempat
menggelar pertemuan dengan enam wartawan lokal untuk berkonsultasi
mengenai kondisi tersebut.
FIFA dikabarkan tidak rela melihat Brasil mengangkat trofi Piala
Dunia yang keenam. Mereka dituding lebih senang menyerahkan trofi Piala
Dunia 2014 kepada Belanda.
sumber : bola.inilah.com , bola.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar