Selasa, 15 Juli 2014

Dibalik Cidera Neymar dan Konspirasi Piala Dunia 2014 Brazil

Big article 2681224 1f65c61600000578 829 1024x615 large

Pemain 21 tahun itu dikabarkan mengalami retak tulang belakang akibat terhantam lutut pemain Kolombia, Juan Zuniga, dalam pertandingan perempatfinal Piala Dunia pekan kemarin. Neymar terlihat merintih kesakitan di lapangan sembari memegangi bagian pinggang sebelah kirinya.

Dengan cedera yang dialaminya, Neymar dipastikan absen hingga gelaran Piala Dunia 2014 usai.
Seperti yang dilansir Sportwitness, isu konspirasi dibalik cederanya Neymar merebak setelah sejumlah situs pemecah kasus memiliki bukti yang diklaim sahih.

Mereka meyakini Neymar tidak mengalami cedera separah yang dihembuskan media Brasil. Bahkan, mereka menyebut Neymar saat ini dalam kondisi baik-baik saja.
Anggapan mereka didasari sebuah tayangan video yang memperlihatkan sosok yang diyakini Neymar sedang menutupi wajahnya dengan handuk.

 Headline

Kejanggalan muncul, dalam tayangan lambat terlihat sosok tersebut sama sekali tidak memiliki tato di tangan kanannya, padahal Neymar selama ini diketahui punya tato di tangan kanan.
Selain itu, Dipecatnya seorang perawat yang merekam kedatangan Neymar di rumah sakit semakin menguatkan adanya sebuah konspirasi dibalik cederanya Neymar.

Tidak sampai disitu, publik di Brasil juga dikejutkan dengan sebuah rekaman video yang memperlihatkan seseorang yang diyakini Neymar berjalan dengan sempurna di halaman rumahnya. Sebuah hal yang berbaning 180 derajat denga penderita retak tulang belakang.

Kejanggalan yang membayangi cedera Neymar membuat publik Brasil terus bertanya fakta soal kebenaran cedera pemain Barcelona itu. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari federasi sepak bola Brasil (CBF) mengenai rumor konspirasi.

 

Sementara itu Legenda Argentina, Diego Maradona, mencurigai adanya permainan FIFA di balik cederanya Neymar. Menurut Maradona, cedera Neymar berkaitan dengan konspirasi FIFA untuk menghalangi Brasil menjadi juara di Piala Dunia 2014.

Maradona menilai apa yang terjadi dengan Neymar di pertandingan melawan Kolombia, Sabtu 5 Juli 2014 dini hari WIB, merupakan salah satu skenario yang sudah dirancang FIFA.

Neymar berbenturan dengan salah satu pemain Kolombia, Juan Camilo Zuniga di menit 86. Akibatnya, pria 22 tahun mengalami retak di tulang belakangnya dan harus mengakhiri Piala Dunia lebih cepat.

Dijelaskan Maradona, sudah seharusnya wasit asal Spanyol, Carlos Velasco Carballo, menghukum Zuniga usai melakukan aksi brutalnya kepada Neymar. "Namun, yang terjadi sebaliknya (Zuniga tidak dihukum). Mereka (FIFA) sudah memilih orang yang tepat untuk menjalankan misinya," sindir Maradona di sebuah acara televisi, De Zurda.

"Kepemimpinan Carballo adalah yang terburuk dalam 10 tahun terakhir," sambung dia.

Beberapa waktu lalu, sempat tersiar kabar ada sebuah rencana yang digagas FIFA untuk memutus langkah Brasil di Piala Dunia 2014. Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, sempat menggelar pertemuan dengan enam wartawan lokal untuk berkonsultasi mengenai kondisi tersebut.

FIFA dikabarkan tidak rela melihat Brasil mengangkat trofi Piala Dunia yang keenam. Mereka dituding lebih senang menyerahkan trofi Piala Dunia 2014 kepada Belanda.

sumber : bola.inilah.com , bola.viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar