Sabtu, 16 April 2016

Review Drama Jepang - Tenno No Ryoriban


Kali ini saya akan membahas tentang drama dari negeri sakura jepang yang menurut saya sangat inspiratif dan bagus ditonton oleh semua kalangan terutama generasi muda.

'Tenno no ryoriban', 'Emperor's Cook' atau  dalam bahasa indonesia berarti 'Koki kaisar', adalah drama dengan latar belakang negara Jepang awal 1900-an yang mengisahkan seorang pemuda bernama Tokuzo Akiyama, anak dari seorang saudagar kaya dari suatu desa yang memiliki masalah dalam hidupnya. Kebosanan. Ya, pemuda ini memang cepat bosan dalam mengerjakan sesuatu. Seperti ketika dia memutuskan menjadi instruktur kendo pada usia 13 tahun, lalu berhenti dan menjadi tentara pada usia 14 tahun, kemudian penjual beras pada usia 15 tahun. Pekerjaannya yang tidak konsisten ditambah sifatnya yang masih kekanak-kanakan dan sering membuat ulah yang membuat sang ayah (Shuzo Akiyama) mempertanyakan ketekunannya. Terakhir ketika dia memutuskan menjadi biksu dan diusir dari Kuil gara-gara dia memcahkan patung dengan sengaja yang membuat para biksu di kuil mengusirnya. Hal ini tentu saja membuat sang ayah marah besar karena membuat malu nama baik keluarga. terlebih melihat abang tokuzo yang sukses manjadi mahasiswa & ahli hukum di kota dan adiknya yang dengan tekun meneruskan usaha milik keluarga.

Akhirnya sang ayah memutuskan untuk menjodohkan Tokuzo dengan gadis dari keluarga saudagar desa lain dengan harapan, sang anak akan berubah sifatnya, manjadi kepala keluarga dan tekun menjalankan pekerjaannya. Singkatnya terjadilah pernikahan antara Tokuzo dari klan akiyama dengan gadis bernama Toshiko dari klan Takahama. Sebelumnya tokuzo tidak diperbolehkan mengetahui wajah dari calon istrinya ini (mungkin karena adat perjodohan di jepang yang masih kolot). Singkat kata terjadilah pernikahan antara 2 keluarga ini dan masing-masing calon mempelai untuk pertama kalinya di pertemukan. Tokuzo yang sebelum pernikahan diam-diam menyusup ke kediaman sang calon mempelai wanita demi melihat calon istrinya ini merasa kecewa, ya kecewa.. karena gadis cantik yang ia lihat sebelumnya  ternyata adalah adik dari calon istrinya ini. Bukan tokuzo namanya kalau tidak membuat masalah. Akhirnya pernikahan pun tetap berlanjut meski harus dengan cara paksaan oleh ayah tokuzo. 

Perjodohan pun tetap dilaksanaka, awal-awal berumah tangga antara tokuzo dengan toshiko diwarnai hal-hal yang lucu, tokuzo yang memliki sifat hiperaktif dan cenderung kekanak-kanakan menjalani hidup dengan istrinya yang memiliki sifat pemalu dan cenderung pendiam, benih-benih cinta pun tumbuh diantara keduanya dengan mengenal satu sama lain. Sehari-hari Tokuzo yang tinggal di kediaman mertuanya yang memiliki warung dan gudang penjualan memiliki tugas mengantarkan dagangan ke tempat tujuan yang berbeda-beda. 

Satu bulan berlalu tokuzo tetap bekerja sebagai kurir pengantar degangan milik mertuanya, sehari-hari dia bekerja dengan semangat dan bahkan sedikit berlebihan, dua bulan berlalu dan tokuzo mulai merasa bosan dengan pekerjaannya yang berulang-ulang, mengantarkan dagangan. Suatu hari tokuzo ditugaskan mengantarkan barang ke markas militer. Disana ia tidak sengaja bertemu dengan  koki markas yaitu sersan Tanabe Yukichi yang sedang membuat masakan di dapurnya.  Sersan Tanabe yang baik hati inilah yang mengenalkan tokuzo masakan-masakan barat yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Semenjak Tokuzo  terpesona dengan masakan barat yang dimasak sersan Tanabe membuat Tokuzo ingin datang lagi dan lagi ke dapur sersan Tanabe, tentu dengan diam-diam agar tidak diketahui mertuanya. Setiap harinya sang sersan dengan baik hati mengajarkan tokuzo dasar-dasar memasak sehingga tokuzo mulai tertarik dengan dunia memasak & kuliner.

Belum genap 3 bulan semenjak pernikahan, Tokuzo nekat meninggalkan istri & pekerjaannya di rumah mertua demi mencapai cita-cita barunya, ya koki.. . Dengan saran yang diberikan oleh si koki markas, tokuzo  dengan bermodal nekat pergi ke Kota Tokyo sendirian. Disana dia bertemu dengan abangnya yang menjadi mahasiswa hukum, abangya pun kaget dengan kedatangan tokuzo dengan cita-cita barunya menjadi koki, Ayahnya di desa tentu saja marah besar melihat putra keduanya ini berulah lagi, terlebih tokuzo sudah berstatus sebagai suami toshiko.

Singkatnya Tokuzo bekerja disebuah restoran di Tokyo. Bekerja sebagai koki yang dia impikan ternyata jauh dari harapannya, apalgi status tokuzo hanya koki rendah. sehari-hari tokuzo hanya disuruh untuk cuci piring, tidaka ada namanya 'masak-memasak' sedikitpun di dapur. Walaupun begitu tokuzo sudah bertekad kepada dirinya bahwa dia akan menjadi koki tebaik di kekaisaran Jepang dan akan konsisten dengan pekerjaannya.

Hari-hari Tokuzo pun dilalui dengan semangat. Suka dan duka ia rasakan selama bekerja di restoran demi menjadi koki terbaik di kekaisaran jepang. Hingga akhirnya dia bisa pergi ke perancis untuk belajar masakan barat. Tentu pergi ke perancis bukan hal yang mudah, banyak pengorbanan dan cobaan yang dilalui tokuzo sebelum bisa pergi ke perancis. Selama tinggal dan bekerja di suatu restoran di perancis tokuzo juga banyak mengalami cobaan seperti ketika dia diremehkan oleh rekannya yang asli orang perancis yang mengatakan 'orang asia tidak bisa memasak', 'masakannya terlalu oriental', dsb. Tentu Tokuzo tidak ambil pusing dengan hinaan ini, Tokuzo yang sekarang bukanlah tokuzo yang dulu yang gampang menyerah terhadap sesuatu.

Masakan yang dibuat Tokuzo semakin hari semakin lezat, ditambah kinerjanya yang cekatan dan masakannya yang inovatif membuat para atasan dan rekan kerjanya semakin kagum. Hingga akhirnya Tokuzo bekerja di Hotel Rits, Hotel mewah yang terkenal di perancis dengan masakan lezatnya. Disana dia bekerja dibawah bimbingan Auguste Escoffier, sang revolusioner masakan perancis. Disaat kariernya sedang cemerlang datang berita yang mengejutkan. Dia mendapat undangan dari kedutaan di paris untuk menjadi chef (kepala koki) di istana kekaisaran Jepang. Tentu hal ini sangat mengejutkan baginya, seorang pemuda yang dulu dikenal sebagai anak yang tidak konsisten dan selalu menyusahkan keluarga sekarang ditugaskan menjadi chef kaisar jepang yang bertanggung jawab membuat, mengatur, dan mengawasi semua masakan yang akan dimakan kaisar.

Drama ini tidak hanya tamat ketika sang tokoh utama, Tokuzo menjadi koki kaisar tapi juga terus berlanjut hingga tokuzo bertemu kembali dengan istrinya, Toshiko dan memiliki keluarga yang bahagia. Menjadi Koki kaisar pun tidak semudah yang dipikirkan, banyak rintangan dan hambatan selama menjabat kepala koki kaisar seperti ketika Jepang menyerah kepada sekutu dalam perang dunia ke 2, stok bahan makanan pun habis dan keselamatan kaisar juga mulai terancam.

Pesan Tersirat

Film ini memiliki pesan tersirat yaitu tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini terutama ketika kita ingin menggapai cita-cita selama memiki tekad dan kemauan semua bisa terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar